1. Candi Borobudur
Borobudur adalah
nama sebuah candi budha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa
Tengah,Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 Km di sebelah barat
daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km
di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini
didirikan oleh para penganut Agama Budhha Mahayana sekitar tahun 800
Masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri
atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran
melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan
aslinya terdapat 504 Arca buddha Stupa utama terbesar teletak di
tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan
melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk
bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan)Dharmachakra
mudra (memutar roda dharma).
2. Candi
Prambanan
Candi
Prambanan atau candi Roro jonggrang adalah kompleks candi hindu yang terbesar di
indonesia yang terletak di 13 km arah Klaten, dan 17km dari arah
Yogyakarta. Kompleks Candi Prambanan mempunyai 3 halaman, yaitu halaman
pertama berdenah bujur sangkar, merupakan halaman paling suci karena halaman
tersebut terdapat 3 candi utama (Siwa, Wisnu, Brahma), 3 candi perwara, 2 candi
apit, 4 candi kelir, 4 candi sudut/patok. Halaman kedua juga berdenah bujur
sangkar, letaknya lebih rendah dari halaman pertama. Pada halaman ini terdapat
224 buah candi perwara yang disusun atas 4 deret dengan perbandingan jumlah 68,
60, 52, dan 44 candi. Susunan demikian membentuk susunan yang konsentris menuju
halaman pusat.
Menurut
prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi
oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung
Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.
3. Candi
Mendut
Candi Mendut
sebuah candi bercorak buddha yang terletak 3km dari arah borobudur, candi yang
berlatar belakang agama Budha ini terletak di desa mendut. Candi mendut
didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syeleindra. Dibangun pada
tahun 824 Masehi. Candi ini lebih tua dari Candi Borobudur. Arsitekturnya
persegi empat dan mempunyai pintu masuk di atas tangganya. Atapnya juga persegi
empat dan bertingkat-tingkat, ada stupa di atasnya. didalam candi mendut
terdapat 3 patung besar :
Cakyamuni
yang sedang duduk bersila dengan posisi tangan memutar roda dharma.
Awalokiteswara
sebagai Bodhi Satwa membantu umat manusia
Awalokiteswara merupakan patung amitabha yang berada di atas mahkotanya, Vajrapani. Ia sedang memegang bunga teratai merah yang diletakkan di atas telapak tangan.
Awalokiteswara merupakan patung amitabha yang berada di atas mahkotanya, Vajrapani. Ia sedang memegang bunga teratai merah yang diletakkan di atas telapak tangan.
Maitreya
sebagai penyelamat manusia di masa depan
Ada cerita
untuk anak-anak pada dinding-dindingnya. Candi ini sering dipergunakan untuk
merayakan upacara Waisak setiap Mei pada malam bulan purnama dan dikunjungi
para peziarah dari Indonesia maupun manca negara. Candi Mendut didirikan semasa
pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasati
karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra
telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah
hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama J.G. de Casparis kata ini dihubungkan dengan Candi Mendut.
4. Candi
Muara Takus
candi yang
berada di daerah Riau Sumatra Barat, candi agama Budha ini tepatnya terletak di
daerah muara takus Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar atau jaraknya
kurang lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru, Riau. Jarak antara kompleks
candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 kilometer dan tak jauh dari
pinggir Sungai Kampar Kanan. Umat Budha setempat bersembahyang rutin di
candi itu. Sejak beberapa tahun belakang ini, candi tersebut dijadikan sebagai
lokasi upacara peringatan hari suci Waisak. Masyarakat non-Budha, termasuk dari
luar Provinsi Riau, banyak yang berwisata ke candi ini. Gugusan candi
dikelilingi tembok setinggi satu meter seluas berukuran 74 x 74 meter. Setelah
masuk ke kompleks candi, segera nampak keunikan lainnya. Candi-candi di sana,
seperti juga candi di Muaro Jambi dan di kawasan Padanglawas Utara, Sumatera
Utara, dibangun dengan batu bata merah, bukan batu andesit seperti kebanyakan
candi di Jawa.
5. Candi
Sewu
Candi Sewu
adalah merupakan candi budha yang berada dalam kompleks candi prambanan. Candi
Sewu di bangun pada saat masa kerjaan Matraman Kuno oleh Raja Pakai
Panangkarang (746 – 784). Candi Sewu merupakan komplek candi Buddha
terbesar setelah candi Borobudur. Menurut legenda rakyat setempat, seluruh
candi ini berjumlah 999 dan dibuat oleh seorang tokoh sakti bernama, Bandung
Bondowoso hanya dalam waktu satu malam saja, sebagai prasyarat untuk bisa
memperistri dewi Roro Jonggrang. Namun keinginannya itu gagal karena pada saat
fajar menyingsing, jumlahnya masih kurang satu.
Candi ini
rusak parah akibat gempa pada bulan Mei 2006 di Yogyakarta dan Jawa Tengah
bagian selatan. Kerusakan struktur bangunan sangat nyata dan candi utama
menderita kerusakan paling parah. Pecahan bebatuan berserakan di atas tanah,
retakan dan rekahan antar sambungan batu terlihat. Untuk mencegah keruntuhan
bangunan, kerangka besi dipasang di keempat sudut bangunan untuk menunjang dan
menahan tubuh candi utama. Meskipun situs dibuka kembali untuk pengunjung
beberapa pekan kemudian setelah gempa pada tahun 2006, seluruh bagian candi utama
tetap ditutup dan tidak boleh dimasuki demi alasan keamanan.
6. Candi
Brahu
Candi Brahu
terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi
Jawa Timur. Brahu merupakan lokasi Ngaben (pembakaran mayat) era kerjaan
Majapahit. Nama Brahu di dapat dari sebutan untuk bangunan suci seperti
disebutkan dalam prasasti Alasantan, yang tidak jauh ditemukan dari candi
brahu. Candi Brahu dibangun dengan menggunakan batu bata sebagai bahan
utamanya, dengan panjang sekitar 18 meter, lebar 22,5 meter,
dan tinggi 20 meter. Dari pintu masuk ke ruang bilik Candi yang terletak di
sisi barat dapatlah diketahui bahwa Candi Brahu menghadap Kearah barat. Di
sekitar Candi Brahu banyak terdapat temuan Candi-candi kecil yang sebagian
sudah runtuh, seperti Candi Muteran, Candi Gedung, Candi Tengah, dan Candi
Gentong. Saat penggalian dilakukan di sekitar Candi, banyak ditemukan
benda-benda kuno seperti alat-alat upacara keagamaan dari logam, perhiasan dari
emas, arca, dan lainnya.
7. Candi
Banyunibo
Candi
Banyunibo yang berarti air jatuh, adalah candi Buddha yang berada tidak
jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian sebelah timur dari kota Yogyakarta
ke arah kota Wonosari. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada saat
zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa
yang merupakan ciri khas agama Buddha. Keadaan dari candi ini terlihat
masih cukup kokoh dan utuh dengan ukiran relief kala-makara dan bentuk relief
lainnya yang masih nampak sangat jelas. Candi yang mempunyai bagian ruangan
tengah ini pertama kali ditemukan dan diperbaiki kembali pada tahun 1940-an,
dan sekarang berada di tengah wilayah persawahan.
8. Candi
Ngawen
Candi Ngawen
adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah
Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Magelang. Menurut
perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad ke-8 pada zaman
Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah
yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M. Candi ini
terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda
dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha
dengan posisi duduk Ratnasambawa yang sudah tidak ada kepalanya nampak berada
pada salah satu candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi masih nampak
cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.
9. Candi
Lumbung
candi
lumbung Disebut ataunjuga disebut Candi Lumbung karena bentuk candi ini
menyerupai lumbung padi. Berbeda dengan Candi Prambanan yang merupakan Candi
Hindu, Candi Lumbung ini merupakan candi Budha. Candi ini
diperkirakan dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi
Lumbung terdiri dari sebuah candi induk yang dikelilingi oleh 16 buah candi
kecil (Candi Perwara) yang keadaannya masih relatif baik. Adalah candi
yang berada di dalam kompleks Taman wisata Candi Prambanan, tepatnya berada di
sebelah Candi Bubrah. Jaraknya dari Candi Prambanan adalah sekitar 500 meter ke
arah utara. Dari Kota Klaten jaraknya kurang lebih 15 km ke arah barat.
10. Candi
Cetho
Candi Cetho
merupakan sebuah candi bercorak agama hindu peninggalan masa akhir pemerintahan
Majapahit (abad ke 15). Candi Cetho terletak di dukuh cetho, desa gumeng,
kecamatan jenawi, kabupaten karanganyar. Konon nama Cetho, yang dalam
bahasa Jawa berarti jelas, digunakan sebagai nama dusun tempat candi ini berada
karena dari Dusun Cetho orang dapat dengan jelas ke berbagai arah. Ke arah
utara terlihat pemandangan Karanganyar dan Kota Solo dengan latar belakang
Gunung Merbabu dan Merapi serta, lebih jauh lagi, puncak Gunung Sumbing. Ke
arah barat dan timur terlihat bukit-bukit hijau membentang, sedangkan ke arah selatan
terlihat punggung dan anak-anak Gunung lawu. Candi Cetho merupakan kelompok
bangunan yang terdiri atas 11 berundak yang membentang arah timur – barat.
0 komentar