blog yang berisi tentang berita lukisan dan tutorial blogger

10 Candi terkenal indonesia

1. Candi Borobudur
Borobudur adalah nama sebuah candi budha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah,Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 Km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut  Agama Budhha Mahayana sekitar tahun 800 Masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 Arca buddha Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan)Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

2. Candi Prambanan


Candi Prambanan atau candi Roro jonggrang adalah kompleks candi hindu yang terbesar di indonesia yang terletak di 13 km arah Klaten, dan 17km dari arah Yogyakarta. Kompleks Candi Prambanan mempunyai 3 halaman, yaitu halaman pertama berdenah bujur sangkar, merupakan halaman paling suci karena halaman tersebut terdapat 3 candi utama (Siwa, Wisnu, Brahma), 3 candi perwara, 2 candi apit, 4 candi kelir, 4 candi sudut/patok. Halaman kedua juga berdenah bujur sangkar, letaknya lebih rendah dari halaman pertama. Pada halaman ini terdapat 224 buah candi perwara yang disusun atas 4 deret dengan perbandingan jumlah 68, 60, 52, dan 44 candi. Susunan demikian membentuk susunan yang konsentris menuju halaman pusat.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.

3. Candi Mendut

Candi Mendut sebuah candi bercorak buddha yang terletak 3km dari arah borobudur, candi yang berlatar belakang agama Budha ini terletak di desa mendut. Candi mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syeleindra. Dibangun pada tahun 824 Masehi. Candi ini lebih tua dari Candi Borobudur. Arsitekturnya persegi empat dan mempunyai pintu masuk di atas tangganya. Atapnya juga persegi empat dan bertingkat-tingkat, ada stupa di atasnya. didalam candi mendut terdapat 3 patung besar :
Cakyamuni yang sedang duduk bersila dengan posisi tangan memutar roda dharma.
Awalokiteswara sebagai Bodhi Satwa membantu umat manusia
Awalokiteswara merupakan patung amitabha yang berada di atas mahkotanya, Vajrapani. Ia sedang memegang bunga teratai merah yang diletakkan di atas telapak tangan.
Maitreya sebagai penyelamat manusia di masa depan
Ada cerita untuk anak-anak pada dinding-dindingnya. Candi ini sering dipergunakan untuk merayakan upacara Waisak setiap Mei pada malam bulan purnama dan dikunjungi para peziarah dari Indonesia maupun manca negara. Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasati karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama J.G. de Casparis  kata ini dihubungkan dengan Candi Mendut.

4. Candi Muara Takus 


candi yang berada di daerah Riau Sumatra Barat, candi agama Budha ini tepatnya terletak di daerah muara takus Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar atau jaraknya kurang lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru, Riau. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 kilometer dan tak jauh dari pinggir Sungai Kampar Kanan. Umat Budha setempat bersembahyang rutin di candi itu. Sejak beberapa tahun belakang ini, candi tersebut dijadikan sebagai lokasi upacara peringatan hari suci Waisak. Masyarakat non-Budha, termasuk dari luar Provinsi Riau, banyak yang berwisata ke candi ini. Gugusan candi dikelilingi tembok setinggi satu meter seluas berukuran 74 x 74 meter. Setelah masuk ke kompleks candi, segera nampak keunikan lainnya. Candi-candi di sana, seperti juga candi di Muaro Jambi dan di kawasan Padanglawas Utara, Sumatera Utara, dibangun dengan batu bata merah, bukan batu andesit seperti kebanyakan candi di Jawa.

5. Candi Sewu 


Candi Sewu adalah merupakan candi budha yang berada dalam kompleks candi prambanan. Candi Sewu di bangun pada saat masa kerjaan Matraman Kuno oleh Raja Pakai Panangkarang (746 – 784). Candi Sewu merupakan komplek candi Buddha terbesar setelah candi Borobudur. Menurut legenda rakyat setempat, seluruh candi ini berjumlah 999 dan dibuat oleh seorang tokoh sakti bernama, Bandung Bondowoso hanya dalam waktu satu malam saja, sebagai prasyarat untuk bisa memperistri dewi Roro Jonggrang. Namun keinginannya itu gagal karena pada saat fajar menyingsing, jumlahnya masih kurang satu.
Candi ini rusak parah akibat gempa pada bulan Mei 2006 di Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan. Kerusakan struktur bangunan sangat nyata dan candi utama menderita kerusakan paling parah. Pecahan bebatuan berserakan di atas tanah, retakan dan rekahan antar sambungan batu terlihat. Untuk mencegah keruntuhan bangunan, kerangka besi dipasang di keempat sudut bangunan untuk menunjang dan menahan tubuh candi utama. Meskipun situs dibuka kembali untuk pengunjung beberapa pekan kemudian setelah gempa pada tahun 2006, seluruh bagian candi utama tetap ditutup dan tidak boleh dimasuki demi alasan keamanan.

6. Candi Brahu  


Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Brahu merupakan lokasi Ngaben (pembakaran mayat) era kerjaan Majapahit. Nama Brahu di dapat dari sebutan untuk bangunan suci seperti disebutkan dalam prasasti Alasantan, yang tidak jauh ditemukan dari candi brahu. Candi Brahu dibangun dengan menggunakan batu bata sebagai bahan utamanya, dengan  panjang sekitar 18 meter, lebar  22,5 meter, dan tinggi 20 meter. Dari pintu masuk ke ruang bilik Candi yang terletak di sisi barat dapatlah diketahui bahwa Candi Brahu menghadap Kearah barat. Di sekitar Candi Brahu banyak terdapat temuan  Candi-candi kecil yang sebagian sudah runtuh, seperti Candi Muteran, Candi Gedung, Candi Tengah, dan Candi Gentong. Saat penggalian dilakukan di sekitar Candi, banyak ditemukan benda-benda kuno seperti alat-alat upacara keagamaan dari logam, perhiasan dari emas, arca, dan lainnya.

7. Candi Banyunibo 
  

Candi Banyunibo yang berarti air jatuh, adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian sebelah timur dari kota Yogyakarta ke arah kota Wonosari. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha. Keadaan dari candi ini terlihat masih cukup kokoh dan utuh dengan ukiran relief kala-makara dan bentuk relief lainnya yang masih nampak sangat jelas. Candi yang mempunyai bagian ruangan tengah ini pertama kali ditemukan dan diperbaiki kembali pada tahun 1940-an, dan sekarang berada di tengah wilayah persawahan.

8. Candi Ngawen


Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M. Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambawa yang sudah tidak ada kepalanya nampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi masih nampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.

9. Candi Lumbung  

candi lumbung Disebut ataunjuga disebut Candi Lumbung karena bentuk candi ini menyerupai lumbung padi. Berbeda dengan Candi Prambanan yang merupakan Candi Hindu, Candi Lumbung  ini merupakan candi Budha. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi Lumbung terdiri dari sebuah candi induk yang dikelilingi oleh 16 buah candi kecil (Candi Perwara) yang keadaannya masih relatif baik. Adalah candi yang berada di dalam kompleks Taman wisata Candi Prambanan, tepatnya berada di sebelah Candi Bubrah. Jaraknya dari Candi Prambanan adalah sekitar 500 meter ke arah utara. Dari Kota Klaten jaraknya kurang lebih 15 km ke arah barat.

10.  Candi Cetho
  

Candi Cetho merupakan sebuah candi bercorak agama hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke 15). Candi Cetho terletak di dukuh cetho, desa gumeng, kecamatan jenawi, kabupaten karanganyar. Konon nama Cetho, yang dalam bahasa Jawa berarti jelas, digunakan sebagai nama dusun tempat candi ini berada karena dari Dusun Cetho orang dapat dengan jelas ke berbagai arah. Ke arah utara terlihat pemandangan Karanganyar dan Kota Solo dengan latar belakang Gunung Merbabu dan Merapi serta, lebih jauh lagi, puncak Gunung Sumbing. Ke arah barat dan timur terlihat bukit-bukit hijau membentang, sedangkan ke arah selatan terlihat punggung dan anak-anak Gunung lawu. Candi Cetho merupakan kelompok bangunan yang terdiri atas 11 berundak yang membentang arah timur – barat.



Artikel Terkait:

Adsense Bawah

0 komentar




Klik untuk melihat kode: :) =( :s :D :-D ^:D ^o^ 7:( :Q :p T_T @@, :-a :W *fck* x@

Cancel Reply
TOP