Karikatur adalah
sebuah gambar atau penggambaran suatu objek konkret yang dengan cara
melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Karikatur sendiri berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan. Karikatur
menggambarkan subjek yang dikenal dan umumnya dimaksudkan untuk menimbulkan kelucuan bagi
pihak suatu subjek. Karikatur dibedakan dari kartun karena
karikatur tidak membentuk cerita sebagaimana kartun, namun karikatur dapat
menjadi unsur dalam kartun, misalnya dalam kartun editorial. Dan orang
yang membuat karikatur disebut sebagai karikaturis.
Pada abad
ke-16 Karikatur sebagaimana yang dikenal sekarang berasal dari Italia.
Pada abad ke-18, karikatur telah menjangkau masyarakat luas melalui media cetak,
terutama di Inggris, karikatur telah menjadi sarana kritik sosial dan
politis. Pada abad berikutnya, berbagai majalah satire menjadi media utama karikatur, peran
yang kemudian dilanjutkan oleh surat kabar harian pada abad ke-20. Selain
sebagai bentuk seni dan hiburan, karikatur juga telah digunakan
dalam bidang psikologi untuk meneliti bagaimana manusia mengenali
wajah.
Asal-usul
karikatur
Walaupun
gambar satire—seperti gambar hewan yang
bertingkah laku seperti manusia—sudah ditemukan setidaknya sejak zaman Mesir
Kuno, popularitas seni karikatur berasal dari Italia pada abad Renaisans. Pada mulanya, karikatur dibuat
sebagai lelucon iseng oleh para seniman di studio, seperti Leonardo da
Vinci dan Carracci bersaudara—Agostino dan Annibale serta Lodovico sepupu
mereka, untuk menghibur dirinya sendiri atau kawan-kawannya dengan
menggambar patron ataupun subjek lukisannya secara berlebihan. Carracci
bersaudara diyakini sebagai seniman-seniman pertama yang terkenal akan
karikatur mereka, dan Annibale diyakini sebagai orang pertama yang
menggunakan istilah ritrattini carichi (potret yang
dilebih-lebihkan) Selanjutnya, Pier Leone Ghezzi menekuni
seni karikatur ini dan membangun kariernya dengan lebih dari 2.000 karya
karikatur orang kebanyakan maupun tokoh terkenal. Karikatur-karikatur tersebut
tidak dipublikasikan ataupun disebarluaskan, namun menjadi hiburan di kalangan
elite. Setelah menyebar di Italia pada abad ke-16, karikatur sebagai langgam
visual baru menyebar kepers popular Eropa lebih dari seabad
kemudian.
Abad ke-18
dan awal abad ke-19
Bentuk seni lukis
karikatur sendiri baru berkembang baru di Inggris. Sejumlah karya Ghezzi dan
seniman italia lainnya pada tahun 1744. Pada abad ke-18 seni karikatur popular
sebagai pelakunya adalah James Gillray, Thomas Rowlandson, dan George
Cruikshank yang menggabungkan unsur karikatur dengan kartun menjadi
kartun satire. Namun demikian, pada tahun 1830-an karya-karya mereka sudah
kurang popular di Inggris dan kemudian diekspor ke Prancis dalam mingguan La
Caricature dan kemudian harian Le Charivari yang sangat sukses,
Akhir abad
ke-19
Thomas Gibson
Bowles Pada tahun 1868 di London, mulai menerbitkan Vanity Fair, majalah 'politik,
sosial, dan kesusastraan' yang kemudian terkenal karena memuat karikatur
berwarna yang menggambarkan politisi, tokoh sastra, raja atau ratu dari luar
negeri, ilmuwan, olahragawan, dan tokoh-tokoh terkenal lain.
Awal abad
ke-20
Pada awal
dekade ke-2 abad ke-20, Marius de Zayas, seorang karikaturis Meksiko yang
hijrah ke New York, mengembangkan gaya seni lukis yang ia sebut karikatur
abstrak. Selama berkarya di Meksiko maupun pada tahun-tahun pertamanya di New
York, de Zayas menggunakan gaya yang realistik dan representasional. Namun
demikian, sewaktu mengunjungi Paris selama hampir setahun penuh dan
setelah bertemu Picasso dengan gaya kubismenya, de Zayas
mengungkapkan ketidakpuasannya atas metode karikatur tradisional. Sekembalinya
ke Amerika Serikat pada tahun 1911, de Zayas mulai mengeksplorasi gaya barunya
yang memadukan bentuk-bentuk geometris datar simetris dan persamaan-persamaan
matematika. Dengan gaya karikaturnya itu, de Zayas disebut "menjembatani
kesenjangan antara karikatur pesohor populer dalam media komersial
dengan keprihatinan dunia seni avant-garde untuk menemukan cara
inovatif menggambarkan manusia tanpa kemiripan tersurat".
Akhir abad
ke-20
Pada akhir
1960-an dan awal 1970-an, karikatur politik mengalami "kelahiran
kembali" dalam masa yang oleh Steven Heller, direktur seni senior The
New York Times, disebut sebagai "periode paling vital dalam perkarikaturan
abad ke-20". Hal-hal seperti Perang Vietnam, skandal
Watergate, kebudayaan pemuda,feminisme, dan hak-hak sipil menjadi
sasaran karikaturis dan kartunis politik pada masa ini yang dipelopori oleh David
Levine, Edward Sorel, dan Robert Grossman dari Amerika Serikat
serta Ralph Steadman dan Gerald Scarfe dari Inggris. Karya
mereka tampil di majalah-majalah seperti The New York Review of Books, New
York, dan Esquire maupun media protes lainnya.
Beberapa hasil karya sang karikaturis.
Karikatur Benjamin
Disraeli karya Carlo Pellegrini adalah karikatur pertama pada
majalahVanity Fair terbitan London.
Karikatur
abstrak Alfred Stieglitz karya Marius de Zayas
Lembaran
karikatur karya Annibale Carracci
Gargantus,
karya Honoré Daumier
Karikatur Lyndon
Johnson karya David Levine
0 komentar