Pria yang
akrab di sapa Alexander dalam kesehariannya ia yang bekerja sebagai tukang
ledeng di Lviv, Ukraina. Tetapi, di sela-sela waktu luangnya, ia suka
berolahraga dan mengasah bakat seninya dengan melukis media yang tidak biasa
seperti bubuk kopi dan pasir. Bakat seni ini di dapatkannya secara alamiah atau
otodidak. Tidak melalui pendidikan tertentu.
Biji kopi kerap digunakan sebagai bahan artistik dalam karya mosaik oleh beberapa seniman. Namun, belum pernah yang ada menggunakan bubuk kopi sebagai materi dasar lukis.
Alexander yang sejatinya menyukai kopi itu, biasanya minum 2 sampai 3 cangkir kopi sehari. Dan bukannya membuang ampas kopinya, tetapi dia mengeringkannya dan menggunakannya kembali sebagai media seni.
pertama kalinya ia memulai proses artistik tersebut dengan menggambar garis di atas kanvas, dan kemudian memvisualisasikannya dengan bubuk kopi dan pasir. Untuk memberi efek gelap, dia menggunakan bubuk kopi, sedangkan warna yang ringan ditambahkan pasir. Ini adalah proses yang benar-benar melelahkan serta memakan waktu berminggu-minggu.
Sebagian besar pelanggan Alexander meminta dibuatkan potret dan ikon agama dengan biaya sekitar 100 hryvna (Rp 119.199). Namun, tak jarang dia juga memberikan lukisannya secara cuma-cuma.
Biji kopi kerap digunakan sebagai bahan artistik dalam karya mosaik oleh beberapa seniman. Namun, belum pernah yang ada menggunakan bubuk kopi sebagai materi dasar lukis.
Alexander yang sejatinya menyukai kopi itu, biasanya minum 2 sampai 3 cangkir kopi sehari. Dan bukannya membuang ampas kopinya, tetapi dia mengeringkannya dan menggunakannya kembali sebagai media seni.
pertama kalinya ia memulai proses artistik tersebut dengan menggambar garis di atas kanvas, dan kemudian memvisualisasikannya dengan bubuk kopi dan pasir. Untuk memberi efek gelap, dia menggunakan bubuk kopi, sedangkan warna yang ringan ditambahkan pasir. Ini adalah proses yang benar-benar melelahkan serta memakan waktu berminggu-minggu.
Sebagian besar pelanggan Alexander meminta dibuatkan potret dan ikon agama dengan biaya sekitar 100 hryvna (Rp 119.199). Namun, tak jarang dia juga memberikan lukisannya secara cuma-cuma.
Alexander
Wald mengatakan bahwa “dia telah membuat lebih dari 500 lukisan sejauh ini.
Beberapa di antaranya bahkan sempat dipamerkan di galeri di luar negeri.”
dan ini sebagian dari hasil karya Alexander:
0 komentar